Benteng Rotterdam

Benteng Rotterdam: Jejak Sejarah di Kota Makassar

Jalanjalan.it.com – Menelusuri sejarah Benteng Rotterdam di Makassar, warisan arsitektur kolonial yang megah dan menjadi saksi penting perjalanan Sulawesi Selatan.

Di jantung Kota Makassar, Sulawesi Selatan, berdiri megah sebuah peninggalan sejarah yang menjadi saksi bisu perjalanan panjang masa kolonial — Benteng Rotterdam.
Bangunan berarsitektur khas Eropa ini bukan sekadar monumen tua, tetapi juga simbol perpaduan budaya antara Nusantara dan Belanda yang menyimpan banyak kisah menarik.

Dengan lokasi yang strategis di tepi pantai, Benteng Rotterdam kini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah paling populer di Makassar, menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara.


BACA JUGA : Hutan Hujan Kongo: Paru-Paru Afrika yang Menakjubkan

1. Sejarah Singkat Benteng Rotterdam

Benteng Rotterdam, yang dahulu di kenal dengan nama Benteng Ujung Pandang, di bangun pada abad ke-17 oleh Kerajaan Gowa.
Awalnya, benteng ini di buat dari tanah liat dan kayu pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-9, I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tunipallangga Ulaweng, sekitar tahun 1545.

Namun, pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-14, Sultan Alauddin, benteng ini di perkuat dengan batu padas dari pegunungan karst di Maros.
Benteng ini menjadi salah satu pusat pertahanan terkuat di wilayah timur Indonesia, sekaligus lambang kejayaan Kerajaan Gowa-Tallo.

Nama Rotterdam di berikan oleh Belanda setelah mereka menguasai benteng ini pada tahun 1667, melalui Perjanjian Bongaya antara Sultan Hasanuddin dan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie).
Nama itu di ambil dari kota kelahiran Gubernur Jenderal Belanda, Cornelis Speelman, yang memimpin penaklukan Gowa.


2. Arsitektur dan Keunikan Benteng Rotterdam

Benteng Rotterdam memiliki bentuk arsitektur yang unik, menyerupai bentuk penyu jika di lihat dari udara.
Simbol ini melambangkan filosofi penyu yang bisa hidup di darat maupun laut — menggambarkan kekuatan Kerajaan Gowa yang menguasai wilayah pesisir dan lautan.

Bangunan benteng terbuat dari batu kapur dan bata merah dengan dinding tebal setinggi sekitar 7 meter dan lebar 2 meter.
Di dalam kompleksnya, terdapat lima bastion (menara penjaga) yang dulunya di gunakan sebagai titik pengawasan.

Arsitektur benteng ini menggabungkan unsur lokal dan Eropa:

  • Bagian luar memperlihatkan gaya kolonial Belanda dengan jendela lebar dan atap pelana.
  • Bagian dalam memiliki sentuhan arsitektur Bugis-Makassar, seperti bentuk pintu melengkung dan ruangan yang bersahaja.

Kini, sebagian bangunan telah dipugar dan digunakan sebagai museum, kantor kebudayaan, dan pusat informasi wisata.


3. Peran Strategis dalam Sejarah Makassar

Benteng Rotterdam memiliki peranan penting dalam sejarah Indonesia, khususnya di wilayah timur.
Setelah dikuasai VOC, benteng ini dijadikan markas militer dan pusat pemerintahan Belanda di Sulawesi Selatan.

Benteng juga digunakan sebagai penjara bagi tokoh-tokoh penting, salah satunya Pangeran Diponegoro, pahlawan nasional dari Jawa yang diasingkan ke Makassar setelah kalah dalam Perang Jawa (1825–1830).
Pangeran Diponegoro ditahan di salah satu bangunan di dalam kompleks benteng hingga wafat pada tahun 1855.

Selain itu, Benteng Rotterdam menjadi basis perdagangan dan pelayaran Belanda di wilayah timur Nusantara, menjadikannya pusat penting dalam jaringan kolonial di Indonesia.


4. Fungsi dan Aktivitas Benteng Rotterdam Saat Ini

Kini, Benteng Rotterdam telah bertransformasi menjadi situs budaya dan wisata sejarah yang terbuka untuk umum.
Bangunan utama di dalam benteng difungsikan sebagai Museum La Galigo, yang menyimpan ribuan koleksi berharga dari masa prasejarah hingga masa kolonial.

Koleksi museum meliputi:

  • Peninggalan arkeologi dari Kerajaan Gowa-Tallo.
  • Naskah kuno dan artefak sejarah.
  • Alat musik tradisional Bugis-Makassar.
  • Replika kapal pinisi yang menjadi simbol kebanggaan maritim masyarakat Sulawesi Selatan.

Selain menjadi museum, benteng ini juga menjadi tempat kegiatan seni dan budaya seperti pameran, pertunjukan tari tradisional, dan festival budaya Makassar.
Area halaman luas di dalam benteng sering dijadikan tempat pertunjukan musik dan acara komunitas, menambah daya tariknya bagi generasi muda.


5. Daya Tarik Wisata Benteng Rotterdam

Benteng Rotterdam menawarkan pengalaman wisata yang lengkap — mulai dari edukasi sejarah, arsitektur, hingga keindahan panorama.
Berikut beberapa daya tarik yang membuatnya istimewa:

a. Suasana Bersejarah yang Terjaga

Bangunan tua dengan dinding tebal dan atap genteng merah memberikan nuansa klasik yang seolah membawa pengunjung ke masa lalu.

b. Spot Fotografi yang Menawan

Banyak wisatawan datang untuk berfoto di setiap sudut benteng, terutama di area gerbang utama dan bastion dengan pemandangan laut di kejauhan.

c. Museum La Galigo

Sebagai salah satu museum terbesar di Sulawesi, tempat ini memberikan wawasan tentang sejarah dan budaya Bugis-Makassar secara menyeluruh.

d. Lokasi Strategis

Benteng ini terletak tidak jauh dari Pantai Losari, sehingga wisatawan dapat mengunjungi dua destinasi populer Makassar sekaligus dalam satu perjalanan.


6. Tips Berkunjung ke Benteng Rotterdam

Agar pengalaman berwisata semakin menyenangkan, berikut beberapa tips yang bisa kamu perhatikan:

  • Datang di pagi atau sore hari untuk menghindari cuaca panas.
  • Gunakan pakaian yang nyaman karena area benteng cukup luas untuk dijelajahi.
  • Bawa kamera atau ponsel untuk mengabadikan arsitektur bersejarah.
  • Hormati area museum dan patuhi aturan yang berlaku di situs cagar budaya.

Harga tiket masuk sangat terjangkau, dan pemandu lokal tersedia bagi yang ingin memahami lebih dalam sejarah benteng ini.


Kesimpulan

Benteng Rotterdam di Makassar bukan sekadar bangunan peninggalan kolonial, melainkan warisan sejarah dan kebudayaan yang merepresentasikan perjalanan panjang Sulawesi Selatan.
Dari benteng pertahanan Kerajaan Gowa hingga markas Belanda, kini tempat ini berdiri sebagai simbol kebangkitan dan pelestarian budaya lokal.Mengunjungi Benteng Rotterdam berarti menyelami jejak masa lalu yang masih hidup dalam arsitektur megah dan kisah heroik di baliknya.
Bagi pecinta sejarah dan budaya, benteng ini adalah destinasi wajib yang akan memberikan pengalaman edukatif dan inspiratif di tengah hiruk pikuk Kota Makassar.